Pentingnya Sepatu Latihan yang Berkualitas

Hasil race yang baik berawal dari latihan yang baik. Dan latihan yang baik turut ditentukan oleh sepatu yang berkualitas.

Bahwa pelari tampil all out saat hari race, itu kita semua sudah maklum. Jersey keren, matching visor, hingga sepatu terbaik –berwarna-warni dan kinclong. Itu, sih, tidak salah. Sayangnya, kadang yang kita berikan saat hari latihan tidaklah seterbaik yang diberikan saat hari lomba. Sepatu, misalnya, masih digunakan mesti sudah dipakai berkilometer-kilometer. Padahal menurut Santih Gunawan, finisher berbagai World Major Marathon, sepatu latihan yang baik turut menjadi pondasi perfoma race.

Jenis latihan lari 
Ada beragam jenis latihan lari, misalnya easy run, tempo run, latihan kecepatan hingga long run. Setiap latihan memiliki cirinya sendiri. Long run, misalnya. Ini adalah latihan lari dengan jarak terjauh yang dilakukan dengan conversational pace. Sedangkan latihan kecepatan adalah latihan yang bertujuan membangun atau meningkatkan kecepatan yang dilakukan dengan menyelang-selingkan berbagai kecepatan. Kedua latihan tersebut adalah jenis latihan yang umumnya dilakukan oleh pelari yang berlatih untuk maraton.

Beda jenis latihan, bisa beda tipe sepatu. Untuk long run, pelari bisa menggunakan sepatu yang memiliki banyak bantalan. Bantalan ini diperlukan untuk meredam hentakan berulang-ulang akibat long run. Kebalikannya sepatu untuk latihan kecepatan. Pelari bisa menggunakan sepatu yang bobotnya lebih ringan untuk membantunya melaju lebih cepat.

Sepatu latihan = sepatu race?
Dengan adanya setidaknya dua jenis sepatu, manakah yang dapat dipakai untuk race? Menurut Santih, sebaiknya keduanya tidak berbeda. “Bila kualitas sepatu yang dipakai berlatih masih baik dan nyaman, maka pelari bisa menggunakan sepatu yang sama. Ini juga membiasakan kaki dengan sepatu yang akan dipakai untuk race,” jelas Santih.

“Sebaliknya bila sepatu yang dipakai berlatih sudah aus, maka bisa memakai sepatu baru selama berasal dari merek dan tipe yang sama dengan yang dipakai berlatih. Tentu saja ini untuk menghindari cedera atau ketidaknyamanan pada hari lomba yang dapat merusak semua hasil latihan selama berbulan-bulan,” tambah Santih. (Ketahui kapan harus mengganti peralatan lari di sini)  

Bagi Santih, sepatu pilihannya untuk long run dan maraton adalah Skechers GOrun Ride 7. “Dulu saya menggunakan Skechers Ultra R2 karena sepatu ini memberikan bantalan lebih. Namun GOrun Ride seri terbaru ini dapat lebih meningkatkan performa lari karena memiliki teknologi yang telah disempurnakan dari versi sebelumnya.” Teknologi yang dimaksud Santih adalah FLIGHT GEN. Bantalan ini empuk sehingga mampu membuat pelari mendarat lebih firm dan memberikan perlindungan yang optimal dari hentakan. Selain empuk, juga ringan; membuat pelari dapat berlari lebih kencang. Dengan karakteristik ini, GORun Ride 7 juga bahkan bisa digunakan untuk latihan kecepatan. Selain itu, bahan go knit untuk upper-nya tidak menimbulkan panas dan fleksibel untuk kaki lebar.

Jadi apa pilihanmu, runner? Penggunaan tipe sepatu yang sama saat berlatih dan berlomba akan menghasilkan hasil maksimal dan menghindari cedera atau ketidaknyamanan saat lomba. Pilih sepatumu dengan bijak.