Manfaat Latihan Fisik Bagi Penderita Kanker Payudara

By. Indonesia Sports Medicine Centre 25 October 2016
Manfaat Latihan Fisik Bagi Penderita Kanker Payudara

Dari mulai mengurangi keparahan hingga memperbaiki bentuk tubuh.

Seperti sudah dijelaskan di artikel sebelumnya, latihan fisik memberikan manfaat yang sangat baik bagi penderita kanker, baik secara psikologis maupun fisiologis. Dan tentu saja lari termasuk di dalamnya. Penelitian juga membuktikan bahwa latihan fisik akan meningkatkan survival rates penderita kanker payudara. Manfaat potensial yang didapatkan selama dan setelah latihan fisik bagi seseorang yang mengalami kanker payudara dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 

 

Perbaikan

Pengurangan / Penurunan

Kekuatan, kecepatan, dan massa otot.

Lama rawat inap di rumah sakit.

Fungsi fisik.

Stres emosional.

Ruang lingkup sendi.

Kejadian depresi dan kecemasan.

Fungsi imunitas.

Jumlah kejadian dan tingkat keparahan gejala klinik dan efek samping yang dialami (contohnya nyeri, lemas, mual).

Kelengkapan kemoterapi yang diberikan.

 

Bentuk tubuh, suasana hati dan kepercayaan diri.

 

 

Saat seorang  pasien kanker payudara melakukan latihan fisik secara teratur, ia dapat menjalani kemoterapinya dengan lebih lengkap dibandingkan dengan penderita kanker payudara yang tidak melakukan latihan fisik secara teratur. Hal ini berhubungan dengan penurunan gejala dan pemulihan pasca kemoterapi yang lebih cepat.

Suatu penelitian menemukan bahwa pasien yang berlatih secara rutin, mengalami pengurangan berbagai masalah seperti limfodenopati (pembengkakan kelenjar limfe/ getah bening), fatigue (kelelahan), nyeri, dan mual. Dan juga, apabila gejala tersebut timbul, maka tingkat keparahannya tidak setinggi penderita yang jarang melakukan latihan fisik. Bahkan, beberapa penelitian terakhir menemukan bahwa latihan fisik yang terprogram dengan baik dapat mencegah terjadinya limfodenopati.

Pertanyaan selanjutnya: latihan fisik seperti apa yang direkomendasikan untuk penderita kanker payudara? Berikut panduannya:

 

Intensitas latihan

Masih banyak perdebatan mengenai intensitas seperti apa yang akan memberikan efek optimal. Namun secara umum, intensitas latihan yang sebenarnya disarankan untuk digunakan sebagai terapi adalah intensitas sedang. Di lain pihak, latihan fisik yang dilakukan dapat dimulai dari intensitas rendah dan ditingkatkan secara berkala. Apabila Anda sudah tidak melakukan latihan fisik secara teratur, maka saat memulai kembali program latihan, intensitas yang disarankan mulai dari intensitas rendah.

 

Durasi latihan

Durasi latihan fisik minimal 30 menit setiap hari dan dilakukan minimal tiga kali seminggu akan memberikan manfaat yang nyata. Kalau tidak sanggup langsung 30 menit, Anda bisa membagi-bagi latihan ke dalam beberapa sesi yang singkat berdasarkan tingkat kebugaran Anda. Yang penting, total durasi seluruh sesi sebanyak 30 menit per hari. Seiring dengan perkembangan kondisi dan peningkatan tingkat kebugaran pasien, maka sesi latihan dapat ditingkatkan hingga mencapai 150 menit dalam 1 minggu.

 

Jenis latihan

Jenis latihan yang direkomendasikan adalah latihan aerobik dan latihan beban dengan supervisi. Namun demikian, pada dasarnya Anda dapat melakukan semua macam latihan fisik dan olahraga apabila tidak ada hal yang perlu diperhatikan secara khusus (misalnya adanya risiko patah tulang karena penyebaran kanker ke tulang belakang atau adanya risiko infeksi pada luka bekas operasi). Lakukan latihan fisik atau olahraga yang sudah biasa Anda lakukan sebelumnya.

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →