5 Metode Pemulihan Pasif (Bagian 2)

By. Indonesia Sports Medicine Centre 20 February 2017
5 Metode Pemulihan Pasif (Bagian 2)

Terapi pijat merupakan salah satu metode pemulihan pasif yang populer. Seperti apa efektifitasnya?

Sebagai pelari, kita tahu bahwa pemulihan adalah hal yang wajib dilakukan. Pemulihan penting dilakukan karena fase ini membantu tubuh kembali pulih dari kelelahan otot dan kerusakan sel akibat latihan. Ada dua tipe yaitu pemulihan aktif dan pemulihan pasif.

Pemulihan pasif dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1/ Penggunaan zat ergogenik
2/ Rehidrasi
3/ Pemijatan
4/ Penggunaan obat analgesic
5/ Penggunaan krioterapi/ terapi dingin

Metode pertama dan kedua telah dibahas di artikel terdahulu. Kali ini, kita akan membahas metode ketiga.

Terapi pijat
Metode ini memiliki minus dan plusnya. Pada beberapa penelitian yang mengukur kadar laktat darah sebagai indikator kelelahan, ditemukan bahwa pemijatan tidak mempercepat fase pemulihan secara bermakna. Bahkan penelitian serupa yang mengkombinasikan pemijatan dan terapi dingin juga tidak memberikan hasil yang cukup efektif. Namun, yang harus digarisbawahi, terapi pijat akan mengurangi kekakuan otot setelah latihan fisik lebih baik dibandingkan metode pemulihan pasif lainnya. Kekakuan otot kerap kali dirasakan oleh pelari yang melakukan latihan fisik yang berat dan ditandai dengan rasa nyeri dan pegal. Dan satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan adalah kenyataan bahwa terapi pijat memberikan dampak psikologis yang positif (seperti rasa nyaman) bagi para pelari.

Berawal dari konsep terapi pijat ini, berkembanglah beberapa metode pemulihan lain yang populer di masyarakat. Salah satunya adalah penggunaan intermittent pneumatic compression (IPC)., Prinsip dasar metode ini adalah memberikan tekanan yang bergerak secara bertahap dari bagian tubuh yang paling ujung ke arah pangkal.

Cara kerjanya seperti ini: Bagian tubuh yang mengalami kelelahan akibat latihan akan dipasangkan suatu sarung yang memiliki lapisan seperti balon. Udara kemudian akan dipompakan ke dalam lapisan sehingga sarung tersebut akan memberikan tekanan.

Dengan pemompaan tersebut diharapkan peredaran darah menjadi lebih lancar dan dapat membawa sisa metabolisme energi atau asam laktat lebih cepat ke organ penetralisirnya. Dengan demikian, proses pemulihan akan berjalan lebih cepat. Suatu penelitian pada individu dengan cedera ankle bahkan menemukan bahwa penambahan metode IPC dapat memberikan perbaikan bengkak, rasa nyeri dan rentang gerak ankle yang lebih cepat dibandingkan dengan penggunaan elastic bandage saja.

Penasaran dengan metode pemulihan yang baru ini? Anda dapat mencobanya (RecoveryPump®) di Indonesia Sports Medicine Centre.

 

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →