Berlari Lebih Cepat dengan Track Spikes

Kalau kamu atlet lari, pasti tahu pentingnya sepatu ini. Berikut panduan singkat mengenai spikes.

Foto dokumentasi Sudirman Hadi, sprinter Indonesia

Dari semua perlengkapan atlet lari, spikes merupakan salah satu yang terpenting. Spikes mampu memberikan traksi dan kecepatan saat berlari di lintasan –hal yang sangat diperlukan untuk mencetak catatan waktu yang baik. Berikut pandungan singkat mengenai spikes, seperti dikutip dari Runner’s World.

Mengenal track spikes

Beda jarak lari, beda spikes. Spikes untuk pelari jarak pendek biasanya masih memiliki bantalan dan dengan tumit yang bulat (rounded-off heel). Ini karena diasumsikan sprinter akan lebih banyak berlari dengan menggunakan ujung jari kaki dan kurang menggunakan tumpuan tumit. Spikes untuk pelari jarak menengah punya bantalan tumit sekitar 5-7,6 cm. Sedangkan spikes untuk pelari jarak jauh punya bantalan yang tidak saja ada di tumit, melainkan dari tumit hingga ujung jari kaki.

Sepatu spikes sebaiknya terasa lebih fit ketimbang sepatu latihan. Bahkan, sebaiknya terasa seperti bila tangan mengenakan sarung tangan. Itu artinya, ujung jari kaki akan terasa sangat dekat dengan bagian depan sepatu dan serendah mungkin dengan permukaan. Ini berbeda dengan sepatu lari biasa dimana biasanya kita justru disarankan untuk memilih setidaknya setengah ukuran lebih besar agar ada cukup ruang antar ujung jari kaki dan bagian depan sepatu. Menerapkan prinsip ini pada sepatu spikes berpotensi memperlambat laju dan bahkan membuat cedera.

Selain spikes, dikenal juga racing flats. Sepatu ini menawarkan lebih banyak support dan bantalan daripada spikes. Menurut Paul Carrozza, shoe editor Runner's World, racing flats paling sesuai (work best) untuk atlet muda dan mereka yang heel striker.

Membiasakan dengan spikes

Butuh waktu untuk break in sepatu spikes yang baru. Seperti umumnya aturan untuk sepatu lari biasa, tidak disarankan untuk langsung memakai sepatu spikes baru untuk berlomba. Pakailah beberapa kali dalam seminggu pada masa awal latihan agar kamu terbiasa dengan feel dan fungsinya.

Berikut latihan simpel selama dua minggu yang bisa kamu ambil sebagai inspirasi. Ambil dua hari latihan dalam seminggu untuk berlatih dengan spikes. Bila setelah dua minggu masih belum terasa nyaman, perpanjang periode break-in-nya.

Minggu pertama

Hari pertama: Pemanasan menggunakan racing flats. Lalu lakukan 8 x 100 meter strides dengan spikes.

Hari kedua: Pemanasan menggunakan racing flats. Lalu lakukan 6 x 200 meter strides dengan spikes.

Minggu kedua

Hari pertama: Pemanasan menggunakan racing flats. Lalu lakukan 6 x 100 meter sprints dengan spikes.

Hari kedua: Pemanasan menggunakan racing flats. Lalu lakukan 4 x 200 meter sprints dengan spikes.