Track Spikes 101

By. Planet Sports RUN 22 August 2017
Track Spikes 101

Mengenal lebih dekat perbedaan sepatu spikes untuk nomor lari sprint, jarak menengah, dan jarak jauh.

Pelari hobi mungkin banyak yang belum tahu bahwa saat atlet lari berlomba di lintasan (track), sepatu yang mereka kenakan tidaklah seperti sepatu lari yang biasa kita pakai. Berlomba di lintasan menuntut penggunaan sepatu running spikes. Cirinya adalah ada paku besi atau aluminium yang menancap pada bagian bawahnya. Paku tersebutlah yang biasa disebut spikes atau pins. Seperti halnya fungsi cleats pada sepatu sepakbola, fungsi spikes pada running spikes adalah untuk memberikan traksi dan kecepatan saat berlari di lintasan.

Pelari nomor lari mana saja yang membutuhkan spikes? Mulai dari nomor jarak pendek (seperti 100 meter), jarak menengah (contoh 800 dan 1.500 meter), hingga jarak jauh (5.000 dan 10.000 meter). Sedangkan nomor lari jarak jauh maraton yang umumnya dilombakan di jalan raya (road) tidak menuntut penggunaan sepatu spikes melainkan sepatu lari biasa. Beda jarak, beda spikes. Seperti ini perbedaan spikes untuk setiap nomor lomba seperti dikutip dari Hola Birds Sports.

Sprint

Bagi sprinter (pelari jarak pendek), hal-hal seperti luncuran ke depan (forward propulsion), meminimalisir waktu kontak kaki dengan permukaan, dan frekuensi putaran kaki (drive phase) adalah hal yang sangat penting. Spikes untuk sprinter dirancang agar mampu membantu meningkatkan teknik (form) dan kecepatan sejak dari starting blocks hingga garis finish.

Ciri khas spikes untuk sprinter bisa dilihat pada bagian bawah sepatu. Umumnya ada cetakan yang dibuat dari plastik pada bagian bawah kaki bagian depan. Fungsinya adalah ‘memaksa’ sprinter berlari dengan bertumpu ibu jari kaki dan untuk mengurangi kontak kaki dengan lintasan –hal yang diperlukan untuk memotong sepersekian detik waktu lari. Ciri lain adalah bagian depan sepatu lebih tinggi daripada bagian belakang.

Aturan dasar spikes untuk sprinter: semakin pendek jarak, semakin banyak paku yang dibutuhkan. Umumnya, spikes untuk sprinter memiliki tujuh hingga 10 paku per sepatu. Pada jarak sprint yang lebih jauh, jumlah paku berkisar enam hingga 10 buah.

Jarak menengah

Bila spikes untuk sprinter dibuat dengan pertimbangan faktor kecepatan, spikes untuk pelari jarak menengah dibuat dengan tidak saja mempertimbangkan faktor tersebut.

Pelari jarak menengah perlu berbelok saat lari di lintasan. Ini berbeda dengan sprinter yang hanya berlari pada lintasan lurus dan tidak perlu berbelok. Karena itu, spikes untuk pelari jarak menengah memiliki karakter fleksibel, torsi (kemampuan untuk berbelok/ turn dan lentur/ flex), dan kaku pada saat yang bersamaan (meski tidak sekaku spikes untuk sprinter).

Ciri lain: Bagian bawahnya tidak seluruhnya tertutup plastik, ada lapisan busa tipis yang berfungsi sebagai bantalan, dan bagian di bawah lengkungan agak lembut. Ini agar pelari tetap dapat melesat pada awal lomba, cukup fleksibel saat berada di fase tengah, dan kembali melesat menjelang finish.

Spikes untuk pelari 800 meter umumnya memiliki enam paku, yang bisa juga dipakai untuk jarak 400 meter. Semakin sedikit paku, semakin ringan sepatu.

Jarak jauh

Lari jarak jauh berarti bicara mengenai ketahanan. Artinya, spikes untuk pelari jarak jauh haruslah yang ringan, fleksibel, dan tahan lama.

Pada spikes untuk lari jarak jauh, ada busa bantalan yang lebih banyak dibandingkan spikes untuk lari jarak menengah. Tujuannya agar atlet bisa lari dengan lebih fleksibel. Bagian atas sepatu juga tak kalah penting. Mesh-nya haruslah yang tahan lama namun juga membuat kaki dapat bernapas, serta ringan. Jumlah paku pada spikes jarak jauh adalah yang paling sedikit, sekitar empat hingga enam paku.

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →