7 Rekomendasi Tempat Lari Lintas Alam (Bagian 2)

By. Planet Sports RUN 11 September 2017
7 Rekomendasi Tempat Lari Lintas Alam (Bagian 2)

Dari yang untuk pemula hingga sudah berpengalaman, ini rekomendasi tempat lari lintas alam dari Ruth Theresia.  

Bahwa alam Indonesia kaya akan tempat lari lintas alam, pasti kita semua sudah tahu. Namun memilih mana yang mau ‘dilarikan’, bisa jadi menimbulkan kebingungan tersendiri. Ruth Theresia, pelari lintas alam dan ultra marathoner, memberikan saran lokasi berikut ini. Sekadar catatan, “Rata-rata medan lari lintas alam di gunung di Indonesia terkenal dengan tanjakan yang ‘pedas’, tapi hampir semuanya menawarkan keindahan pemandangan,” ujar Ruth.  

Rinjani, NTB

“Gunung Rinjani dikenal karena medannya yang sangat sulit. Dari awal hingga mencapai puncak, hampir seluruhnya berupa tanjakan, sampai-sampai ada area yang dinamakan 7 Bukit Penyesalan. Rasanya puncaknya sudah kelihatan sehingga terkesan sudah dekat, padahal masih jauh. Medan tanjakannya membuat sulit untuk bisa berlari di Gunung Rinjani, sebagian besar ditempuh dengan hiking.

Mengingat medan yang berat, Ruth menyarankan untuk tidak langsung lari lintas alam di Gunung Rinjani. “Coba dulu hiking atau berkemah. Pelajari medannya. Cek ada aliran air atau tidak. Bila sudah siap, berlarilah didampingi porter lokal atau dengan teman yang sudah pernah menaklukkan puncak Gunung Rinjani.”  

Guntur, Jawa Barat

“Gunung Guntur kerap disebut sebagai miniatur Gunung Rinjani. Medan Gunung Rinjani yang berpasir dan berbatu-batu kecil juga dimiliki oleh Gunung Guntur. Demikian pula dengan tanjakannya yang to the point. Bedanya hanya pada ketinggiannya. Ketinggian Gunung Guntur sekitar 2.300 meter, sedangkan ketinggian Gunung Rinjani adalah 3.700 meter. Karena itu, baik bagi pelari untuk mencoba menaklukkan Gunung Guntur dulu sebelum Gunung Rinjani.” 

Gede-Pangrango, Jawa Barat

“Ini tempat latihan favorit saya. Gunung Gede dan Gunung Pangrango memiliki medan yang ramah untuk pemula. Bila masuk dari kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, pelari akan menemui medan yang terbuat dari batu-batu kali yang disusun menjadi tangga. Sebagai kawasan wisata, medan tersebut juga cukup ramah untuk pengunjung non pelari yang ingin menikmati obyek wisata air terjun di kawasan tersebut.

Untuk pelari, mereka dapat meneruskan berlari di medan buatan tersebut sepanjang sekitar 7,5 km hingga mencapai tempat yang bernama Kandang Badak. Dari situ, jalur terbagi antara ke puncak Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Medan ke puncak Gunung Pangrango lebih sulit karena banyak akar pohon dan lebih menanjak sehingga membuat kita harus memanjat dan merayap –istilahnya lutut ketemu dada. Sedangkan medan ke puncak Gunung Gede lebih mudah dan pemandangannya indah saat matahari terbit. Karena itu, pelari lebih banyak yang memilih ke puncak Gunung Gede.” 

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →