Tahura Trail Running Race: Tips Full Marathon (Bagian 2)

Tamatkan race ini dengan tips dari Ruth Theresia dan Rhenaldi Firdaus, penamat 2016.

Tahura Trail Running Race akan berlangsung sebentar lagi. Lomba lari lintas alam yang sudah memasuki tahun ke-6 ini akan diadakan Sabtu-Minggu, 19-20 Januari 2018. Dari sejak penyelenggaraannya yang pertama, race ini telah mengalami banyak perkembangan. Bertempat di Plaza Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda, Dago Pakar, Bandung, kini  kategori yang ada mencakup full marathon (FM), half marathon (keduanya pada hari Sabtu), long course 17 km, short course 10 km, dan kelas family (ketiganya pada hari Minggu). 

Ruth Theresia, penamat FM Tahura Trail Running Race 2015 dan brand ambassador Hoka One One, menyebut rute Tahura tidak terlalu teknikal dan sebagian besar runnable sehingga cocok diikuti pelari lintas alam handal maupun newbie. Berikut beberapa tips, khususnya bagi yang akan mengikuti FM, dari Ruth dan Rhenaldi Firdaus, penamat FM Tahura Trail Running Race 2017 dan juga brand ambassador Hoka One One. 

7/ Perhatikan postur lari

Baik saat tanjakan maupun turunan, menerapkan postur lari yang benar adalah hal yang penting. Seperti ini saran Ruth:
a/ Ayunkan tangan dengan relaks
b/ Angkat paha agar bisa melangkah lebih jauh/panjang
c/ Saat mendarat usahakan menggunakan kaki bagian depan (forefoot).

Berikut beberapa saran tambahan:

-Saat tanjakan
a/ Kamu bisa berlari atau jika belum kuat bisa power walk.
b/ Jangan membungkuk

-Saat turunan
a/ Ikuti gaya gravitasi. Badan jangan tegak lurus atau menahan ke belakang. Gerakan tersebut rawan cedera. Sebaliknya condongkan badan sedikit ke depan.
b/ Jangan tundukkan kepala ke bawah. Jaga agar tetap mengarah ke depan dengan hanya sesekali pandangan mata ke arah bawah untuk memperhatikan medan lintasan. Pandagan ke depan juga bermanfaat  untuk memperhatikan marking. 

8/ Kenakan peralatan lari yang sesuai

Peralatan lari yang nyaman dan biasa dipakai adalah pilihan terbaik untuk race, demikian kiat Rhenaldi. Hindari memakai apapun yang masih baru. Pertimbangkan juga faktor cuaca dan kondisi trek.

-Pakaian
Pilihan Aldi adalah jersey tipis dan celana pendek agar tetap nyaman dipakai saat cuaca panas siang hari. Bagi Ruth, apapun yang penting nyaman dan sesuai kondisi alam.

-Sepatu
“Rute Tahura kebanyakan terdiri dari makadam, tanah, dan sedikit aspal. Untuk cuaca, kerap turun hujan di Bandung pada bulan Januari sehinga membuat jalur/ lintasan lomba becek, berlumpur, dan licin,” jelas Ruth. Untuk menghadapi hal ini, pilihan Ruth adalah sepatu lintas alam dari Hoka One One yaitu antara Speedgoat atau Challenger ATR 4. Sedangkan Aldi memilih Challenger ATR 4. “Sepatu ini bisa mencengkeram tanah dengan baik untuk trek Tahura yang cukup bervariasi dan didominasi tanah. Selain itu, saya juga sudah biasa memakainya saat latihan.” 

9/ Etika menyalip

Beri kode ke peserta lain bila kamu mau menyalip. “Misalnya dengan bilang ‘permisi’ atau ‘maaf boleh kasih jalan’,” saran Ruth. “Kalau pelari tersebut mengenakan headset, cukup tepuk pundaknya.” Sebaliknya, beri juga jalan untuk pelari lain yang lebih cepat. 

10/ Jangan curang!

Di Tahura Trail Running Race, pelari akan melewati jalan besar, perkampungan warga, dan jalan aspal. “Ini memungkinkan pelari berpapasan dengan kendaraan. Berjuanglah sampai ke garis finish dengan kemampuan kamu. Jangan menumpang kendaraan,” tegas Ruth. 

11/ Enjoy

Race tidak akan terasa seru bila kamu berlari dengan terbebani. “So enjoy every step, run with happy felling, and don’t forget to smile to photographer,” kata Aldi. Selamat berlomba!

 

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →