#AskARunner – Melissa Karim & Latihan untuk LA Marathon 2017

Kesibukan membuat entertainer ini memodifikasi pola latihan lari dari jalan raya menjadi di treadmill. And it works!

Pengantar: Pada tanggal 19 Maret 2017, di Los Angeles, Amerika, akan diadakan LA Marathon. Skechers Performance, brand sepatu lari yang berasal dari LA, menjadi title sponsor lomba lari tersebut sejak 2016. Tahun ini, Skechers Indonesia berpartisipasi dengan mengirimkan tiga wakil pelari. Mereka adalah Santih Gunawan, pelari komunitas, Melissa Karim, entertainer, dan Hamdan Sayuti, atlet lari nasional. RUNNERid akan menurunkan seri artikel tentang persiapan mereka menuju LA Marathon. Ini cerita Melissa.

RUNNERid (RI): Apa kesibukanmu sekarang?
Melissa Karim (MK): Yang pasti dari Senin hingga Jumat aku siaran, sehingga aku harus bangun pukul 4.30 setiap hari. Di luar itu, saya terlibat dalam produksi berbagai film.

RI: Apa pengaruhnya pada latihan larimu?
MK: Karena setiap hari kerja aku sudah bangun pagi, on weekend I need to sleep. Karena itu, nggak mungkin lagi aku bangun pukul 4 pada akhir pekan untuk lari seperti dulu. Untuk bisa lari, istirahatnya harus cukup. Saat akhir pekan, aku justru harus cukup tidur supaya aku tetap sehat. Ini membuat aku mengubah pola latihan lari menjadi di gym agar waktunya bisa lebih fleksibel.

RI: Jadi seperti apa latihanmu menjelang LA Marathon 2017?
MK: Aku latihan sebisanya, tidak mengikuti suatu program latihan yang rigid karena jadwalnya tidak memungkinkan. Latihan lari aku lakukan di treadmill di gym. Sebenarnya aku sudah melakukan pola ini sejak latihan untuk Chicago Marathon 2016. Saat itu aku long run 30 kilometer (km) di treadmill.
Untuk LA Marathon, aku latihan setidaknya tiga kali seminggu. Ada yang interval, easy run, dan long run. Sejauh ini aku sudah long run dua kali, yang pertama 15 km, yang kedua 21 km. Aku menerapkan pola run-walk. Setiap 2 km, aku turun treadmill, then walk around.

RI: Share dong, tips lari di treadmill.
MK: Banyak yang bilang lari di treadmill lebih berat daripada di jalan raya. Actually, it’s so much easier, you know. It’s just a matter of mind. Aku lari sambil menonton film favorit, video musik, nonton Fashion TV, dll. Ada banyak hal yang bisa menghibur. Tahu-tahu, eh, sudah klar 21 km. Oh ya, tips lain, aku memilih gym yang sepi, like I’m the only one who’s there basically.

RI: Kabarnya kamu juga rutin yoga untuk melengkapi lari?
MK: Betul! Latihan yoga itu melengkapi latihan lari. They are match-made in heaven. Aku bersyukur selama ini tidak pernah cedera, padalah latihan lariku bolong-bolong. Aku percaya itu karena aku rutin latihan yoga. The more you run, the more you do yoga. Yoga membuat badanku tidak kaku dan aku tidak pilih-pilih aliran yoga. Semua sama baiknya, sama bermanfaatnya.

RI: Apa gerakan yoga yang kamu sarankan untuk peregangan setelah lari?
MK: Yoga is the whole body experience. Jadi tidak bisa pilih-pilih gerakan untuk peregangan. You need everything. Kalau aku, aku melakukan 5 kali sun salutation.

RI: Jadi apa targetmu di LA Marathon 2017?
MK: Terus terang, saya tidak pernah punya target yang berhubungan dengan waktu. Jadi tidak terlalu memikirkan personal best. So I just wanna enjoy the race and the whole race experience, after all it’s my first time!

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →