Mengenal Meb Keflezighi, Brand Ambassador Skechers Performance

Dari Eritrea ke Amerika ke dunia, ini kiat Meb sukses berkarir lari dan di kehidupan. 

Catatan prestasi Meb termasuk meraih medali perak maraton Olimpiade 2004 dan menjuarai Boston Marathon 2014. Meski prestasi tersebut membuatnya jadi kebanggaan Amerika, faktanya ia menghadapi race lain: Penyesuaian gaya hidup karena bermigrasi dari Afrika dan sentimen publik bahwa ia tidak sepenuhnya orang Amerika. Namun Meb dikenal memiliki kepribadian yang hangat dan daya juang tinggi. Ini fakta dan nilai hidup Meb yang bisa jadi inspirasimu. 

Migrasi dan prestasi

-Mebrahtom Keflezighi

Meb lahir di Eritrea dengan nama Mebrahtom Keflezighi. Awalnya ia menggunakan nama depan tersebut sebelum dipendekkan menjadi ‘Meb’ saja hingga kini.

-Kebrutalan perang

Saat Meb lahir, Eritrea sedang memerdekakan diri dari Ethiopia. Ini yang membuat Meb kecil akrab dengan kebrutalan perang. Ibunya yang khawatir akan masa depan keluarga, meyakinkan ayah Meb untuk meninggalkan Afrika.

-200 mil

Pada tahun 1980an, ayah Meb berjalan lebih dari 220 mil demi meloloskan diri dari pemenjaraan dan untuk kesempatan hidup merdeka bagi dirinya dan keluarganya –sesuatu yang selalu diingat Meb dan menjadi penyemangatnya karirnya.

-Migrasi ke Amerika

Awalnya ayah Meb ke Italia, sebelum kemudian seluruh keluarga migrasi ke Amerika. Saat itu usia Meb 12 tahun.

-Gegar budaya

Kids make fun of me and my clothes. I didn’t know the culture here,” ujarnya pada Runner’s World. “But my parents taught us to do the best with what we had.”

-Awal prestasi

Saat SMA, Meb menjuarai nomer 1600 dan 3200 meter pada lomba negara bagian California. Saat kuliah di UCLA, ia memenangkan NCAA Championship 10K dalam waktu 28:54 dan mendapat berbagai penghargaan All-American.

-Menjadi warga negara naturalisasi

Peristiwa ini terjadi tahun 1989; di tahun yang sama ia lulus UCLA.

-Karir profesional

Pada Olimpiade 2004, medali perak yang diraihnya adalah sejarah bagi Amerika yang kekeringan medali maraton sejak 1976. Di New York City Marathon 2009 dan Boston Marathon 2014 yang dimenangkannya, ia menjadi orang Amerika pertama yang menjuarainya sejak 1982 dan 1985.

-‘Race’ lain

Karir Meb tidak selalu bersinar. Ia cedera pinggul saat US Olympic Marathon Trials 2008. Pada Olimpiade 2012, Meb nyaris meraih medali. Fans dan sesama atlet lari banyak yang tidak menerimanya sebagai pelari Amerika sejati. 

Empat nilai hidup

Berlatih agar menang adalah satu hal. Mengatasi hal-hal lain di luar karir lari adalah hal lain. Seperti kita, Meb juga punya ‘race’ lain yang perlu diatasi. Ini nilai-nilai hidupnya yang bisa kamu tiru.

-Tidak mengasihi diri sendiri

Kalau bicara soal menderita saat maraton, siapa sih yang tidak menderita? Tapi daripada mengasihi diri sendiri, lebih baik atur fokus kembali. Meb kerap mengalihkan perhatiannya pada hal eksternal yang bisa membuatnya back on trak, seperti perjuangan ayahnya atau para korban bom Boston Marathon dan bagaimana mereka mampu bertahan hidup. Kemampuannya mengubah mindset dari negatif ke positif merupakan kunci kekonsistenanan kesuksesan karir larinya.  

-Bekerja keras

Saat pertama lari maraton, Meb mengatakan bahwa ini adalah maraton pertama dan terakhirnya because the distance was too hard. (Nggak beda jauh dengan kita, kan?).  Setelah itu, ia mengunjungi Eritrea. Di situlah ia diingatkan makna ‘hard’ yang sesungguhnya. “When I think something is hard, I just think back to stories of my family’s journey to get the USA.” Kerja keras migrasi keluarganya membuahkan hasil. Kerja keras latihannya juga menuai hasil, seperti yang terlihat pada karirnya yang panjang (ia berusia 41 tahun saat berkompetisi di Olimpiade 2016).

-Pantang menyerah

If it can’t be today, maybe tomorrow. If it can’t be tomorrow, maybe next week. If not next week, then maybe next month.” Bagi Meb, harapan selalu ada. Dari sejak pertama mengikuti New York City Marathon 2002, baru di tahun ketujuh ia menang. Saat race, Meb menetapkan tiga target, misalnya menang, tiga besar, atau personal record. Dengan demikian, ia punya lebih dari satu opsi yang membuatnya untuk tidak pantang menyerah.

-Berkepribadian hangat

Menjadi warga negara naturalisasi membuat ke-Amerika-an Meb sempat dipertanyakan. Padahal, Meb berlatih dan berkarir lari di Amerika. “As a man of two countries, I have an absolute love and dedication for both.” ‘Keraguan’ tersebut dibalas Meb dengan kepribadiannya yang hangat. Ia menuliskan nama korban bom Boston di sudut bib-nya dan memastikan ejaannya benar. Ia tetap ramah diajak foto selfie dan dimintai tandatangan hingga orang terakhir. Ia kerap membungkuk hormat pada penonton entah dia memenangkan atau tidak race tersebut. Semua hal tersebut membuat Meb akhirnya memiliki tempat tersendiri di hati fans. 

Dengan berbagai prestasi dan kepribadian yang hangat, tak heran bila Skechers mendapuknya sebagai brand ambassador Skechers Performance. Di Skechers, ia memiliki line sepatu yang membawa namanya yaitu Skechers GOMEB. Salah satunya yang terbaru, Skechers GOMEB Razor 2, sudah bisa kamu dapatkan di Indonesia. Ringan dan nyaman, sepatu lari netral ini didesain untuk lari cepat.

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →