Ubah Tantangan Jadi Kemenangan

By. Planet Sports RUN 07 May 2018
Ubah Tantangan Jadi Kemenangan

Seperti halnya otot, memiliki mental yang kuat juga perlu latihan. 

Pasti kamu tak asing dengan quote seperti ini: “You are stronger than you realize” atau “If you train your mind for running, everything else will be easy”. Seklise apapun kedengarannya, faktanya quote tersebut ada benarnya. 

Studi menunjukkan, kita mungkin menyerah saat latihan karena kita berpikir bahwa tubuh sudah tidak sanggup lagi. Itu adalah momen dimana otot dan paru-paru serasa terbakar. Saat kamu mengatakan ke diri sendiri bahwa kamu perlu break, itu adalah saat dimana langkah kaki menjadi lambat dan tekanan darah menjadi turun. Padahal setelahnya kamu sadar bahwa kamu sebenarnya masih bisa nge-push dan mengalahkan keraguan tersebut. 

Keraguan tersebut bisa saja menghampiri tidak hanya saat latihan, namun juga saat lomba. Misalnya saat kamu mengikuti lomba lari NB RUN ON 7+1 km tahun 2017 lalu. Jarak lari yang wajib diselesaikan peserta adalah 7 kilometer (km), namun ada tantangan baru yang menanti yaitu tambahan jarak opsional 1 km setelah jarak 7 km tersebut. Di benak muncul keraguan ‘apakah saya dapat menyelesaikan total jarak 8 km tersebut?’. Padahal, dengan latihan lari dan latihan mental, all is doable.   

Tahun ini NB RUN ON akan kembali diadakan dengan jarak baru 8+1 km (pendaftaran akan segera dibuka, stay tuned). Tambah jarak, tambah tantangan. Tapi jangan pesimis dulu. Tekad dan kemauan (willpower) bisa dilatih. Semakin kuat tekadmu, semakin mampu kamu mengalahkan kelelahan (fatigue) dan tantangan yang bersifat psikologis untuk menjadi pelari yang lebih baik. Jadi bersiaplah menempuh jarak lebih jauh dan mengubah tantangan jadi kemenangan dengan latihan mental berikut: 

Lakukan bertahap

Ada tiga tahap latihan yang disarankan oleh Nathan DeWall, Ph.D., guru besar (professor) psikologi di University of Kentucky di Lexington yaitu tentukan tujuan, identifikasikan hambatannya, dan buat strategi untuk mengatasi hambatan tersebut. Setelah itu, lakukan secara bertahap. Memulai dengan tantangan terkecil akan membantumu membangun kepercayaan diri dan tekad yang diperlukan untuk mengatasi hambatan yang lebih besar. 

Misalnya, saat ini kondisimu sedang kurang prima dan sudah lama tidak rutin latihan. Ini membuat lari 9 km nonstop terasa mengintimidasi. Karena itu, mulailah dengan lari 1 km dulu –kalau perlu, kombinasi antara lari dan jalan. Seiring berjalannya waktu, fisik dan mental akan semakin kuat sehingga kamu secara bertahap bisa menambah jarak lari dan akhirnya percaya diri untuk bisa lari 9 km. Bayangkan kalau kamu langsung membuat target, katakanlah lari 5 km nonstop –ada kemungkinan lebih besar untuk gagal. 

Pilih fokusnya

Menurut Michael Joyner, M.D. ahli performa manusia di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, sangat sulit untuk fokus pada banyak hal secara sekaligus. Misalnya, selain harus latihan, kamu juga harus memikirkan menu, tempat, hingga waktu latihan. Setiap pilihan yang mesti diambil membutuhkan energi mental. Otomatisasikan beberapa hal supaya kamu bisa fokus pada hal terpenting saja.   

Misalnya, tetapkan hari dan waktu latihan setiap Selasa, Kamis, dan Minggu pukul 6 pagi. Dengan begitu kamu tinggal berangkat latihan dan tak perlu mikir untuk menyusun jadwal lagi. Atau ketimbang harus memikirkan menu latihan saat akan berlatih, kamu bisa mencari menu latihan secara online atau menyewa pelatih. Dengan begitu, yang harus kamu lakukan hanya mengeksesusi menunya. 

Pikir jangka panjang

Agar kamu bisa punya tekad yang kuat, kamu harus melatihnya terus menerus. Salah satu triknya adalah dengan menunjukkan bukti ke diri sendiri. Setiap kali kamu berhasil menyelesasikan satu hambatan atau tantangan, catatlah. Kelak hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa di masa lampau kamu telah berhasil menyelesaikan satu hambatan, sehingga di masa sekarang kamu bisa percaya diri bahwa kamu akan bisa menyelesaikan tantangan lain.

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →