Mitos atau Fakta: Berlari Mencegah Kanker Payudara?

By. Indonesia Sports Medicine Centre 19 October 2016
Mitos atau Fakta: Berlari Mencegah Kanker Payudara?

Dari teori hormonal hingga imunitas, simak pembahasan tentang kaitan berlari dan kanker payudara.

Berlari adalah salah satu jenis olahraga/latihan fisik yang umum dan mudah untuk dilakukan. Olahraga ini dapat dilakukan oleh berbagai kalangan umur dan, baik pria maupun wanita. Banyak orang yang mengatakan bahwa berlari dapat mencegah kanker payudara. Apakah hal tersebut benar dan dapat dibuktikan secara ilmiah? Mari kita simak pembahasan berikut ini.

Dengan berlari secara rutin berarti Anda sudah melakukan gaya hidup aktif. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengemukakan bahwa menerapkan gaya hidup aktif atau melakukan latihan fisik secara rutin dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas. Obesitas itu sendiri dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker, termasuk kanker payudara. Dengan kata lain apabila Anda berlari secara rutin dan dapat mencapai berat badan ideal, Anda telah menurunkan risiko terjadinya kanker payudara.

Namun bagaimana hal tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah? Berikut tiga teori yang dikemukakan oleh para peneliti:

 

1) Teori hormonal

Hingga kini penyebab kanker payudara masih menjadi perdebatan. Namun diyakini bahwa hormon estrogen menjadi pemicu pertumbuhan sel ganas / kanker (karsinogenesis) payudara. Dengan kata lain, bila jumlah estrogen dapat dikontrol, maka laju pertumbuhan sel ganas dapat ditekan.

Latihan fisik dengan intensitas sedang hingga tinggi selama usia produktif dapat menurunkan kadar estrogen dan hormon wanita lainnya seperti: estradiol, progesterone, dan FSH (follicle-stimulating hormone). Penurunan kadar hormon tersebut akan memperpendek siklus hormon bulanan wanita dan menurunkan akumulasi paparan estrogen sehingga menurunkan risiko kanker payudara. 

Sejalan dengan faktor hormonal, perlu diperhatikan bahwa agar tubuh dapat menghasilkan hormon estrogen maka tubuh memerlukan bahan baku yaitu sel-sel lemak. Semakin banyak sel lemak, maka semakin tinggi produksi estrogen. Berlari dalam durasi yang optimal akan membakar sel-sel lemak sehingga secara tidak langsung membantu mengontrol kadar estrogen.

 

2) Teori imunitas

Dengan melakukan latihan fisik secara teratur dan terprogram, sistem imun akan meningkat. Sistem imun yang baik akan meningkatkan jumlah dan fungsi dari sel natural killer (NK) yang memiliki peran sebagai penekan pertumbuhan sel tumor. Jadi, jumlah sel NK yang cukup akan menurunkan risiko kanker dengan mengeliminasi sel abnormal/ganas.

 

3) Teori inflamasi

Para peneliti menemukan bahwa kadar sel-sel inflamasi atau peradangan pada jaringan tubuh yang mengalami keganasan cukup tinggi. Sel-sel yang ganas sering kali juga terbentuk pada jaringan yang mengalami inflamasi kronis. Untungnya, latihan fisik dapat mengurangi reaksi inflamasi secara langsung.

 

Berbagai hal tersebut menjadi dasar bagaimana latihan fisik dapat membantu menurunkan risiko kanker. Jadi mulailah berlari untuk mengurangi risiko terjadinya kanker payudara!

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →