Kopi: Teman atau Lawan Kesehatan?

By. Richard Sam Bera 10 July 2016
Kopi: Teman atau Lawan Kesehatan?

Lima hal yang perlu Anda ketahui untuk meraih manfaat kopi dan menghindari efek negatifnya.

1/ Kopi vs performa
Banyak studi yang mengaitkan konsumsi kopi untuk meningkatkan performa. Salah satunya yang dipublikasikan di jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise. Dalam studi yang dilakukan pada atlet endurance dan sprinter tersebut, terlihat  bahwa mengonsumsi kafein sebelum tantangan fisik membuat mereka lebih kuat dan cepat dibandingkan yang tidak  mengonsumsi kafein.
Dalam studi lain, dikatakan bahwa kafein meningkatkan kemampuan tubuh dengan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Ini terutama bermanfaat untuk pelari maraton. Umumnya kita berlari menggunakan glikogen sebagai sumber energi. Bila jaraknya panjang –seperti maraton– hal ini berpotensi membuat pelari kehabisan glikogen terutama di 10 kilometer terakhir. Tanpa ketersediaan glikogen yang cukup, pelari bisa kepayahan atau malah tidak tamat lomba. Karena itulah, akan sangat membantu bila pelari menggunakan lemak –ketimbang glikogen– sebagai sumber energi di awal lomba. Nah, disinilah kopi bisa bermanfaat.
Bagaimana mekanismenya? Sebenarnya belum diketahui dengan pasti, tapi umumnya ahli menyepakati bahwa kafein bisa meningkatkan jumlah asam lemak di aliran darah, yang kemudian mampu meningkatkan kecepatan tubuh mengubah lemak menjadi energi siap pakai. 

2/ Kopi vs kecepatan
Kafein juga mampu meningkatkan waktu reaksi dan koordinasi neuromuscular –artinya seberapa cepat otak mengirim sinyal ke otot untuk berkontraksi dan relaks. Manfaat ini sebenarnya lebih terasa pada pelari jarak pendek, tapi bermanfaat juga untuk pelari jarak jauh. Koordinasi neuromuscular yang baik membuat otot kaki lebih kuat dan efisien, artinya Anda bisa belari lebih cepat dengan upaya yang lebih sedikit.

3/ Kopi vs dehidrasi
Kopi bersifat diuretik (membuat Anda ingin buang air kecil lebih sering). Karena itu, ada pendapat yang mengatakan, kopi  menyebabkan dehidrasi. Sebenarnya itu tidak sepenuhnya benar. Kebanyakan studi menyebutkan, konsumsi kopi hingga 550 miligram tidak akan menyebabkan dehidrasi. Namun, beda orang bisa beda efek. Bila kopi justru membuat Anda merasa tidak nyaman, hentikan konsumsinya.

4/ Kopi vs cuaca hangat
Ini mungkin bisa jadi berita baik untuk kita yang hidup di negara tropis. Dalam studi yang dipublikasikan di situs National Center for Biotechnology Information, sports drink yang mengandung kafein terbukti mampu mendongkrak performa pesepeda yang berlatih dalam suasana hangat. Mereka mampu menyelesaikan porsi latihan 15-23 persen lebih banyak saat berolahraga dalam cuaca panas dibandingkan pesepeda yang hanya mengandalkan air atau sports drink tanpa kafein.

5/ Kopi vs pemulihan
Ternyata kopi juga bisa membantu pemulihan paska latihan. Pesepeda yang berolahraga keras dua hari berturut-turut dan mengalami kekurangan glikogen, bisa mengisi kembali cadangan glikogennya hingga 66 persen. Ini lebih banyak daripada pesepeda yang hanya mengonsumsi minuman yang mengandung karbohidrat.

Kini muncul pertanyaan terbesarnya: kapan dan berapa porsinya? Umumnya ahli sepakat di angka sekitar lima milligram kafein per kilogram berat badan. (Bila Anda berbobot 70 kilogram, minumlah 350 miligram kopi hitam). Sedangkan waktu minum adalah satu jam sebelum lomba. Meski demikian, Anda perlu bereksperimen dulu dengan porsi dan waktu minum untuk menemukan strategi terbaik. Ingat, jangan praktekkan strategi baru saat lomba –Anda perlu melatihnya dulu saat latihan. 

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →