Jelang Asian Games 2018: Idan Fauzan & Kebanggaan Sebagai Junior

Harapan Idan di Asian Games pertamanya: melompat lebih tinggi demi mematahkan rekornas atas namanya sendiri. 

Tim atletik Indonesia tidak saja digawangi oleh atlet-atlet senior. Banyak atlet junior berpretasi yang turut memperkuat tim Merah Putih. Salah satunya adalah Idan Fauzan Richsan, 18 tahun, atlet lompat galah –olahraga yang tidak saja membutuhkan kekuatan fisik, melainkan juga kecepatan dan kelincahan saat atlet melompat melewati mistar menggunakan galah. Prestasi Idan tidak hanya di dalam negeri melainkan hingga di luar negeri. Ini obrolannya dengan RUNNERid. 

RUNNERid (RI): Bisa ceritakan prestasi dan rekormu sejauh ini?

Idan Fauzan (IF): Saya meraih medali emas pada event test Asian Games, Februari lalu, dengan tinggi lompatan 4,90 meter. Pada Kejuaraan Atletik Asia Junior 2018, Juni lalu di Jepang, saya meraih medali perak dengan tinggi lompatan 5,15 meter. Sedangkan pada ASEAN School Games (ASG) 2018, Juni lalu di Malaysia, saya memecahkan dua rekor yaitu rekor ASG dan rekor nasional (rekornas) junior dan senior. 

RI: Kabarnya, suasana cukup seru ya saat ASG?

IF: Betul. Sebelumnya, rekornas junior dan senior sudah atas nama saya, yaitu dengan tinggi lompatan 5,20 meter. Perjuangannya cukup berat, nih. Saya mengawali dari lompatan 4,60 meter. Setelah sukses, naik ke 4,80 meter. Pada ketinggian ini, saya berlomba sendiri karena lawan hanya sampai ketinggian 4,70 meter. Pelatih kemudian menginstruksikan untuk  menaikkan target di 4,95 meter. Lagi-lagi berhasil, sehingga dinaikkan lagi ke 5,05 meter dan 5,15 meter. 

Suasana menjadi agak tegang saat tinggi lompatan menjadi 5,25 meter. Saya gagal di dua percobaan pertama. Official kemudian memberikan dukungan langsung dengan pindah duduk dari tribun menjadi ke dekat lapangan. Berbekal dukungan ini, saya menjadi percaya diri. Saya pun berhasil melompati mistar dan di situlah rekornas pecah. 

Setelah itu, panitia bertanya apakah saya mau melanjutkan. Saya jawab iya, meski hanya 5 sentimeter dan saya berhasil pada lompatan pertama. Setelahnya, pelatih malah panik karena belum diputuskan akan lanjut atau berhenti. Pelatih pun berkoordinasi dengan PB PASI. Sebenarnya saya belum capek, namun saya diinstruksikan untuk berhenti. Maka rekornas junior dan senior kini di tinggi lompatan 5,30 meter, mematahkan rekor sebelumnya 5,20 meter atas nama saya sendiri.  

RI: Keren! Jadi sudah siap, dong, menghadapi Asian Games 2018?

IF: Persiapan saya sudah cukup matang. Sudah 90 persen, ya. Tinggal dipoles sedikit untuk menghadapi pertandingan. 

Prestasi demi prestasi yang diukirnya membuat Idan disebut-sebut sebagai bintang nomor lompat galah. Tentu latihan –beserta aspek pendukungnya– yang membuatnya seperti ini. 

RI: Seperti apa gambaran latihanmu dan sedang di tahap mana saat ini?

IF:  Saat ini saya dalam tahap persiapan khusus.

1/ Senin: latihan lompat.

Gambarannya seperti ini, pertama dua langkah, lalu empat langkah, kemudian latihan awalan, setelah itu holding, baru diikuti dengan melompati mistar, Holding ini sekalian untuk mengecek awalan saya sudah pas atau belum.

2/ Selasa: latihan beban & latihan lari gawang.

3/ Rabu: persiapan teknik.

4/ Kamis: renang.

5/ Jumat: latihan lompat.

Kurang lebih seperti latihan lompat pada hari Senin.

6/ Sabtu: latihan beban, tapi dengan intensitas yang lebih rendah daripada hari Selasa.

7/ Minggu: rest.   

RI: Bisa cerita pola makanmu?

IF: Pada dasarnya makan teratur dan yang sehat. Kebetulan saat ini saya tinggal di Hotel Atlet dan makanan kami sudah disediakan. Saya juga minum vitamin. 

RI: Bagaimana rasanya mengikuti Asian Games pertama, terlebih sebagai junior?

IF: Bangga, dong. Dan senang. Apalagi saya juga belum pernah ikut SEA Games dan PON. 

RI: Apa targetmu pada Asian Games 2018?

IF: Perbaikan tinggi lompatan. Saya ingin mencapai tinggi lebih dari 5,30 meter. 

RI: Lawan dari negara mana yang paling diperhitungkan?

IF: Jepang dan Cina. 

Latihan demi latihan tentu menyita waktu. Sebagai remaja, bagaimana Idan menghadapinya? 

RI: Bagaimana kamu mengatur jadwal latihan dengan sekolah?

IF: Saat ini saya sudah lulus dari SMAN 6 Bogor. Untuk kuliah, sedang minta dispensasi supaya saya bisa fokus pada Asian Games. 

RI: Masih sempat kumpul dengan teman-teman?

IF: Masa remaja saya habis di lapangan. Tapi saya tidak menyesalinya. Ini semua demi kebahagiaan orangtua. Mereka tidak minta sih, saya sendiri yang ingin membahagiakan mereka.

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →