Ini Cara Pelari Mancanegara Berlatih di Bulan Ramadan (Bagian 2)

Atlet profesional dan penggiat olahraga mancanegara berbagi cara latihannya sambil berpuasa.

Berpuasa di negara empat musim memberi tantangan tersendiri bagi para atlet profesional dan penggiat olahraga ini. Waktu puasa yang bisa jatuh pada musim panas membuat lamanya berpuasa bisa mencapai hingga 18 jam. Ini tentu bukan perkara mudah. Apalagi bila pada saat yang sama tersebut, latihan tetap harus dilakukan sebagai persiapan menuju suatu race penting. Seperti apa strateginya? 

Khadijah Diggs, trialet, Amerika, 49 tahun

Dalam pekerjaan, target senior project manager di sebuah perusahaan energi ini adalah mencapai kesuksesan dalam berbagai proyek besar. Di luar pekerjaan, kecintaannya pada olahraga membuat Khadijah berlatih keras untuk mencapai berbagai target race. Ia telah dua kali –tahun 2017 dan 2018– masuk tim nasional Amerika untuk nomor long course triathlon.

Ia juga berkompetisi pada jarak triatlon yang lebih jauh. Personal best-nya untuk jarak 140.6 (full-ironman) adalah 12:57:34. Angka 140.6 melambangkan total jarak yang ditempuh dalam satuan mil: berenang 3,9 km, bersepeda 181 km, dan berlari 42,2 km. Ia juga tercatat dalam rangking lima besar untuk grup usianya di IronMan Triathlon. Deretan prestasi tersebut masih ditambahkan dengan kemenangannya pada lomba Sweetwater Super Sprint tahun 2016 yang ia lakukan… sambil berpuasa!

Khadijah adalah triatlet yang tekun berlatih dan juga beribadah. Baginya, Ramadan adalah saat favoritnya dalam setahun. Itu adalah momen pengingat bahwa menjadi atlet adalah anugerah. Fokus pada berpuasa dan berdoa selama Ramadan justru berkontribusi pada latihannya dengan membantunya merenungkan baik kesempatan maupun tanggungjawabnya sebagai seorang atlet.

Sebagai atlet daya tahan, tantangan terbesarnya selama Ramadan adalah sebanyak mungkin mempertahankan massa otot. Karena itulah, ia tetap melakukan latihan kekuatan. Untuk latihan daya tahan, Khadijah mengurangi jarak dari jarak favoritnya yaitu 70.3 menjadi jarak sprint (berenang 750 m, bersepeda 20 km, dan berlari 5 km). Lebih pendek tapi tetap berintensitas tinggi. Khadijah juga mengatur pola makan agar mendapat asupan kalori dan protein yang dibutuhkan untuk menunjang latihan dan pemulihan. Ini termasuk sarapan telur dan pancake dengan protein powder atau roti bakar dengan keju dan alpukat. 

Mohamed Hrezi, pelari, Amerika, 26 tahun

Sudah lumrah bagi atlet yang sedang mempersiapkan diri untuk race penting menjalani dua latihan dalam sehari. Menjadi luar biasa adalah apa yang dilakukan Mohamed untuk tetap menjalankan pola latihan tersebut saat Ramadan. Bagi Mohamed, Ramadan adalah masa yang tenang, masa yang dipenuhi dengan kumpul keluarga, dan saat yang tepat untuk memenuhi kebutuhan spiritual. Ramadan 2016 menjadi lebih istimewa karena saat berpuasa ia tetap berlatih untuk… Olimpiade Rio 2016.

Mohamed lahir dan besar di Connecticut. Ia pemegang dwi kewarganegaraan yaitu Libya –melalui kedua orangtuanya yang lahir di Libya– dan Amerika. Personal best maratonnya 2:18:40. Saat persiapan jelang olimpiade, ia berlatih dengan Hansons-Brooks Original Distance Project dan berlari 100 mil per minggu.

Latihan pertama Mohamed dilakukan sebelum iftar. Seselesainya latihan, ia bisa langsung makan karena saat itu ia merasa sangat lapar. Mohamed mengonsumsi telur rebus dan protein smoothies. Latihan pertama relatif mudah.

Latihan kedualah yang lebih berat karena ia berlatih pukul 1:30 pagi, yang artinya mengorbankan hal esensial lain dalam latihan maraton: tidur. Bukan hanya Mohamed yang mengorbankan  jam tidurnya. Pelatihnya, Kevin Hanson, juga mengorbankan jam tidur untuk memonitor latihan Mohamed  dengan bersepeda mengikuti larinya. Waktu latihan dini hari membuat Mohamed bisa berlatih dalam kondisi perut terisi dan sambil menghidrasi tubuh dengan cairan dan nutrisi yang dibutuhkan. Selesai latihan, ia bersiap untuk sahur lalu memulai puasa.

Mohamed bersyukur sekali mendapat kesempatan berkompetisi di Olimpiade Rio 2016. Di situ, ia mewakili Libya dan menjadi satu-satunya atlet Libya yang berkompetisi di nomor track and field. Ia finish dalam waktu 2:21:17 dan membanggakan negaranya.

Bagaimana dengan atlet nasional kita? Triyaningsih juga tetap berlatih saat bulan Ramadan. Seperti apa latihannya dan apa tips-nya untuk pelari hobi agar dapat  latihan dengan nyaman tanpa mengganggu puasa? Cek di sini. 

Bahan: Buzzfeed, Runner’s World, Southern Company

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →