5 Tanya-Jawab Seputar Peralatan Lari

By. Planet Sports RUN 29 May 2018
5 Tanya-Jawab Seputar Peralatan Lari

Pernah bingung kenapa jam GPS mencatat jarak lebih jauh daripada jarak race? Atau tak tahu kapan saatnya mengganti insole? Temukan jawaban pertanyaanmu di sini.

 

T: Kok bisa GPS jam menyatakan bahwa saya berlari lebih jauh dari jarak race?

J: Ada beberapa penyebab. Pertama, jam GPS bekerja dengan secara berulang mengestimasi posisimu, di mana lalu sebuah algoritma mengkalkulasi jarak antara setiap titik, demikian menurut Peter Ranacher, peneliti postdoctoral di University of Zurich. Namun, sistem ini tidaklah sempurna. Perbedaan antara jarak yang sesungguhnya yang kamu larikan dengan jarak yang dihitung fluktuatif –bisa lebih pendek, tapi umumnya lebih panjang.

 

Kedua, “Perbedaan juga bisa disebabkan oleh adanya perbedaan alat ukur dan metode pengukuran yang digunakan oleh penyelenggara race dengan peserta. Umumnya, penyelenggara race menggunakan alat dan metode yang telah terkalibrasi, misalnya metode Jones Counter,” jelas Didit Dardityo, race director dari DnD Production. Terakhir, rute lari yang ditempuh peserta. Ini bukan mengenai peserta yang lari menyimpang dari rute, melainkan cara lari yang bergeser ke kiri, ke kanan, atau bahkan zigzag turut mempengaruhi total jarak yang ditempuh.

 

T: Apa perbedaan sepatu lari untuk wanita dan pria?

J: Perbedaan paling besar adalah ukuran. Ukuran US 8,5 pria = ukuran US 10 wanita (ada perbedaan 1,5 ukuran). Perbedaan lain adalah pada kelebaran. Kelebaran medium pada sepatu pria adalah D, sedangkan pada wanita adalah B. Jadi, bila seorang wanita hendak membeli sepatu lari pria harus menyesuaikan ukuran dan kelebarannya. Secara umum, kaki wanita lebih sempit pada tumit dan lebih lebar pada kaki bagian depan, demikian menurut Kris Hartner, pemilik Naperville Running Company.

 

T: Perlukah break in sepatu baru sebelum race?

J: Setiap pelari pasti tak ingin mengalami masalah lecet atau nyeri kaki akibat sepatu pada hari race. Karena itu, disarankan untuk berlari dengan sepatu baru tersebut setidaknya beberapa km sebelum race. Meski demikian, menurut Nikki Reiter, biomechanist dan pelatih di Run SMART Project, bila kamu telah menggunakan sepatu dan model yang sama dari suatu merek tertentu, bisa jadi kamu tidak akan mengalami masalah saat race dengan sepatu baru. Namun, untuk race yang berjarak lebih jauh, seperti half atau full marathon, selalu lakukan beberapa long run dengan sepatu baru tersebut, setidaknya untuk berjaga-jaga.

 

T: Kapan saatnya mengganti insole sepatu lari?

J: Ada beberapa hal yang menentukan hal tersebut: tingkat aktivitas pelari, merek dan bahan pembuat insole, berat badan pelari, dan pola keausan insole. Faktor paling penting adalah tingkat aktivitas pelari; dalam hal ini berarti adalah total jarak yang telah dilarikan. Menurut Bryon G.P. Butts, D.P.M., pemilik Performance Footcare di New York, pelari yang berlari lebih dari 40 kilometer (km) per minggu perlu mengganti insole per tiga hingga enam bulan. Yang berlari kurang dari itu dapat menggantinya setiap enam hingga 12 bulan. Perhatikan juga bila ada kerusakan, aus, atau insole yang makin menipis; kamu dapat menggantinya lebih cepat dari rekomendasi.

 

T: Mengapa sepatu lari berubah setiap tahun?

A: Mengubah sepatu lari per tahun atau per dua tahun memberi kesempatan kepada pembuat sepatu untuk melakukan perbaikan tekstil, foam, karet, atau metode konstruksi yang berujung pada terciptanya sepatu lari yang lebih baik, demikian menurut Carson Caprara, direktur footwear product line management Brooks.

 

Lihat Koleksi Lengkap →

 

Lihat Koleksi Lengkap →